src : cnn turk |
Ikatan adalah suatu kata yang mengandung banyak makna. Dengan adanya ikatan segala suatu bisa berubah, dari yang haram bisa menjadi halal, yang bahaya menjadi bermanfaat, yang lemah menjadi kuat, yang sedikit bisa menjadi banyak. Pada dasarnya, ikatan yang memberikan individu-individu yang berikatan, memiliki manfaat yang sangat besar. Selalu ada hal-hal positif yang bisa diambil dari sebuah ikatan.
Di dalam ilmu kimia, ikatan kimia merupakan bagian yang tidak bisa lepas dari pembahasan, baik dalam ilmu kimia organik, kimia anorganik, kimia analitik ataupun kimia fisik. Jutaan senyawa yang ada di alam semesta ini terbentuk karena adanya ikatan kimia diantara unsur-unsur penyusunnya. Dengan adanya ikatan kimia tersebut, sebuah unsur bisa berubah sifatnya menjadi lebih bermakna melalui terbentuknya senyawa. Dari sebuah unsur bisa terbentuk banyak senyawa yang mempunyai sifat yang berbeda-beda dan mempunyai peranan bagi tersusunnya zat-zat yang berdaya lebih tinggi.
Sebuah contoh unik dibalik ikatan yang terjadi antara unsur natrium (Na) dengan unsur klorin (Cl) membentuk natrium klorida (NaCl). Natrium sendiri merupakan suatu unsur kimia yang sangat reaktif. Jika berada dalam udara bebas maka dia akan langsung teroksidasi, bereaksi sangat eksplosif dengan air, bahkan kita tidak bisa memegang langsung natrium tersebut dengan tangan kita karena akan langsung bereaksi dengan keringat yang ada di kulit kita. Begitu pula klorin merupakan unsur kimia yang bersifat racun pada fase gasnya dan bisa membuat kulit terbakar pada fase cairnya. Keajaiban pun terjadi ketika natrium dan klorin membentuk suatu ikatan membentuk NaCl yang merupakan garam dapur yang biasa kita gunakan untuk memasak. Tidak terlihat lagi sifat natrium yang berbahaya, tidak terlihat lagi sifat klorin yang beracun, yang ada adalah sifat garam yang bisa menambah rasa lezat pada masakan kita.
Perhatikan pembentuk senyawa air (H2O) yang terbentuk dari dua unsur berbeda, hidrogen dan oksigen. Hidrogen memiliki nomor atom 1 karena hidrogen hanya mempunyai 1 proton dan satu elektron sehingga unsur hidrogen ditempatkan paling pertama di tabel periodik. Hidrogen adalah unsur yang paling berlimpah di alam semesta. Di alam semesta hidrogen ditemukan dalam bentuk diatomik H2 dan hidrogen mempunyai sifat yang mudah terbakar. Sementara itu, oksigen adalah unsur yang digunakan dalam proses pembakaran. Proses pembakaran tidak akan terjadi jika tanpa adanya unsur oksigen. Oksigen adalah zat kedua unsur terbanyak yang ditemukan di atmosfer setelah nitrogen. Oksigen adalah unsur utama dalam sistem pernafasan manusia. Kita tidak bisa bernafas tanpa adanya oksigen. Hidrogen dan oksigen bersatu membentuk suatu ikatan dimana dengan adanya ikatan tersebut maka terbentuk senyawa air yang mempunyai sifat bertolak belakang dengan sifat unsur pembentuknya. Ikatan ini membuat hidrogen dan oksigen menjadi lebih bermanfaat bagi kehidupan. Terbentuknya senyawa air juga memberikan fungsi yang berbeda dalam kehidupan kita sehari-hari dengan semua keistimewaan yang dimiliki oleh air. Banyak sekali penelitian yang telah dilakukan untuk membahas kegunaan air yang semuanya menunjukkan bahwa air adalah suatu nikmat terbesar yang diberikan oleh Sang Pencipta untuk semua makhluk hidup yang ada di dunia.
Kita mengenal ikatan intramolekular atau ikatan antar molekular dalam suatu senyawa. Ada yang dinamakan ikatan ionik dan ada yang dinamakan ikatan kovalen. Perbedaan antara ikatan ionik dan kovalen bisa kita lihat dari elektron-elektron unsur-unsur yang bersatu untuk memberikan ikatan. Dalam ikatan ionik terjadi pemberian dari satu unsur ke unsur lain. Satu unsur akan memberikan elektronnya sehingga menjadi bermuatan positif (kation), unsur yang lain menerima elektron dari unsur tersebut sehingga menjadi bermuatan negatif (anion), maka akan terjadi ikatan antara ikatan kation dan anion yang disebut ikatan ionik. Sebaliknya pada ikatan kovalen, tidak terjadi pemberian elektron, tetapi masing-masing unsur akan menyumbang elektron yang akan dipakai bersama-sama. Kedua ikatan ini mempunyai sifat yang berbeda. Bila kita lihat dari kekuatan ikatan, maka kita akan menyimpulkan bahwa ikatan ionik cenderung lebih kuat dibandingkan dengan ikatan kovalen.
Dalam kehidupan kita sehari-hari, ketika berinteraksi dengan sesama individu manusia, terkadang kita juga memerlukan adanya ikatan-ikatan. Pastinya di dalam sebuah ikatan, dibutuhkan adanya komitmen yang berbeda, kekuatan ikatannya pun akan berbeda pula. Tapi kita tidak bisa memungkiri bahwa hidup kita akan terasa susah tanpa adanya ikatan antara sesama kita.
Said Nursi menjelaskan "….. Bahwa ikhlas dalam amal, apalagi amal ukhrawi, merupakan landasan yang paling penting, kekuatan paling besar, penolong yang paling makbul, sandaran yang paling kokoh, jalan paling singkat menuju kebenaran, seruan paling besar, saran yang paling mulia, perangai yang paling utama, serta pengabdian yang paling murni." Ucapan beliau tersebut selaras dengan konsep pada ikatan ionik dan kovalen, dimana ikatan ionik bersifat lebih kuat daripada ikatan kovalen karena pada ikatan ionik terjadi pemberian elektron secara 'ikhlas' dari suatu unsur ke unsur yang lain, tanpa adanya rasa pamrih dan memiliki. Sedangkan pada ikatan kovalen, elektron yang dijadikan ikatan dipakai bersama-sama, artinya tidak diberikan secara utuh. Oleh karena itu, pada ikatan kovalen walaupun terjadi ikatan, tetapi ikatannya akan lebih mudah putus karena masih adanya rasa memiliki atas apa yang telah diberikan dalam membentuk ikatan. Jadi jelas sumber kekuatan dalam suatu ikatan adalah dari keikhlasan dalam memberi dan menerima apa yang telah menjadi komitmen bersama.
Dalam ikatan diperlukan adanya rasa cinta, kasih sayang dan pengorbanan yang harus kita berikan secara ikhlas. Bagaikan elektron yang diberikan natrium secara ikhlas kepada klorin sehingga membentuk suatu ikatan ionik yang kuat dan mempunyai banyak kegunaan. Begitu juga rasa cinta, kasih sayang dan pengorbanan harus kita berikan pula secara ikhlas dalam membangun suatu ikatan.