https://unsplash.com/@hulkiokantabak |
“Gaya tradisional yang kental dan terjaga, mendukung warisan budaya yang turun-temurun menjadi kebanggaan”
Daya
tariknya mungkin tidak sebesar kota-kota wisata yang lain, seperti Istanbul,
Izmir atau Antalya. Walaupun demikian, keunikannya hanya dapat ditemukan di
sana. Kota Konya, kota yang arif menjaga kearifan lokalnya
Selama ini Konya dikenal dengan topografinya, yaitu wilayah
provinsi yang terluas di Turki. Berada tepat di pusat Anatolia; pegunungan
mendominasi, mengelilingi kota yang berada di tengah provinsi. Sayang,
kebanyakan orang hanya mengenal Konya dengan suasana kota paling religiusnya
se-Turki raya.
Tercatat oleh Turkish Statistical Institute atau yang dikenal
dengan sebutan TurkStat, Konya memiliki sepuluh dari total 183 museum di
seluruh Turki; menjadikannya kota dengan museum terbanyak setelah Istanbul, 21
museum. Mevlana Museum merupakan museum favorit wisatawan, mengingat tokoh
besar Maulana Jalaluddin Rumi dimakamkan di sana. Bangunan dan lingkungan di
pusat kota pun menjadi ciri khas Konya. Gaya tradisional yang kental dan
terjaga, mendukung warisan budaya yang turun-temurun menjadi kebanggaan.
Sehingga, kedatangan investor di Konya umumnya bukan merusak, namun ‘bekerja
sama’ dengan keunggulan lokal.
Seperti kegiatan industri pada bidang agrikultur dan ternak, Konya
merupakan yang utama di seluruh Turki, juga pembangunan dan kemajuan transportasi
secara kualitas dan kuantitas. Masyarakat biasa menggunakan dolmuÅŸ,
minibus dalam kota yang beberapa jalurnya mencapai pinggiran kota, serta tramvay
yang juga masuk ke dalam salah satu kampus negeri Universitas Selçuk. Semuanya terhitung mudah dan efisien, ditambah kemacetan kota yang hanya ada
di sekian titik saja. Untuk transportasi antar kota, umumnya masyarakat tidak
pusing mencari tiket pesawat karena jalur darat tersedia cukup lengkap. Mulai
dari bus yang nyaman, kereta, hingga kereta cepat menuju Ankara yang berjarak
258 km dengan waktu tempuh satu jam empat puluh menit, EskiÅŸehir yang berjarak
332 km dengan waktu tempuh satu jam lima puluh menit, dan Istanbul yang
berjarak 662 km dengan waktu tempuh empat jam. Kini sedang berjalan pembangunan
jalur Konya-Antalya, Konya-Karaman-Mersin, dan metro dalam kota.
Investasi dalam bidang transportasi tidak sepenuhnya dikomersialkan. Terbukti, pelajar dan mahasiswa di Konya yang sebenarnya bisa menjadi sasaran bisnis karena jumlah yang tercatat besar di Turki, justru menghemat 100-200TL per bulan untuk urusan transportasi. Kartu mahasiswa dapat sekaligus menjadi kartu tramvay dan bus yang gratis. Sementara kartu biasa, hanya mengeluarkan 1,8TL per tap, terhitung murah jika dibandingkan dengan kota lain seperti Istanbul, Ankara, Izmir dan EskiÅŸehir yang ongkosnya di atas 2TL sekali tap. Fasilitas publik yang lain pun demikian. Tidak ada toilet umum yang berbayar, padahal kenyamanannya sangat terjaga. Begitu pula dengan museum dan pertunjukan-pertunjukan budaya, seperti Tarian Sufi. Maka bukanlah suatu mitos bila Konya merupakan kota yang aman dan nyaman. Pesonanya berbeda, keramahan dan kehangatannya benar-benar erat terasa.
Reporter : Dewita Sonia