Be A Student Traveler? Now Or Never!

                                                 

                                                                                

Photo by JESHOOTS.COM on Unsplash
                                   

“Selagi masih di Turki sebagai pelajar, maka sempatkan jalan-jalan berkeliling diwaktu libur. Belum tentu dimasa depan, sekalipun kita sudah bekerja dan dana mencukupi, tetapi waktu luang dan tenaga sudah tidak lagi ada.” A 17 Cities Student Traveler


Perihal jalan-jalan atau travelling ke berbagai kota menarik dan bersejarah memang menjadi salah satu impian paling mendasar bagi setiap pelajar yang sedang menempuh pendidikan di luar negeri. Sebab, masa-masa saat menjadi pelajar adalah masa di mana hal prioritas masih bisa terkendali, waktu luang masih banyak, tenaga masih kuat dan yang paling utama adalah masa di mana kesempatan untuk memanjakan diri sendiri masih terbuka.

Ullih Hersandi atau biasa dipanggil dengan Mas Ullih adalah mahasiswa jurusan Ilahiyat di Ondokuz Mayis University di kota Samsun. Ia sedikitnya telah berkenalan dengan 17 kota wisata yang ada di Turki. Sebagai pelajar yang sudah mengikuti organisasi pecinta alam semenjak SMA, Mas Ullih menjelaskan bahwa secara keseluruhan tidak ada perbedaan cukup besar antara travelling di Indonesia dengan di Turki. Yang membuatnya sedikit berbeda antara lain adalah budaya dengan makanan khas daerah setempat. 

Kota Canakkale, Izmir, dan Denizli adalah tiga kota yang direkomendasikan oleh Mas Ullih saat liburan musim panas atau summer vacation untuk dikunjungi para pelajar karena kota-kota tersebut berada dalam satu jalur yang berdekatan. Selain itu, kota tersebut banyak sekali dikunjungi oleh para turis mancanegara karena di sanalah situs peninggalan Yunani Kuno banyak ditemukan.

“…….di sana, kita juga dapat menikmati pantai-pantai terbaik yang ada di Turki. Dan jika ada dana lebih maka bisa melanjutkan perjalanan untuk mengunjungi kota Mugla dan Antalya yang dikenal dengan pantai indahnya,” lanjut Mas Ullih ketika diminta penjelasan lebih lengkap.

Menjadi single traveler masih menjadi pilihan Mas Ullih dari pada group traveler karena dengan begitu kita bisa leluasa mengatur waktu perjalanan, dan bebas memilih rincian tempat yang harus dikunjungi tanpa perlu menemui perbedaan pendapat dengan yang lain. Baginya cukup diri sendirilah yang menjadi tanggung jawabnya selama travelling.

Bagi pelajar peraih beasiswa ataupun tidak, biaya perjalanan tentunya adalah kendala yang paling diperhitungkan. Terutama dalam biaya transportasi yang setidaknya mengharuskan para traveler mengeluarkan dua biaya utama, yaitu biaya transportasi antar kota dan biaya transportasi dalam kota. Dalam masalah mempersiapkan dana travelling, Mas Ullih yang hobi bersepeda ini memberikan sedikit tips,

 “….biasanya saya menghindari makan di luar yang mahal, lebih milih untuk masak di rumah yang hemat biaya. Mengurangi hangout di luar saat weekend. Dan tidak memerlukan elektronik mewah, namun dengan spesifikasi secukupnya dan harga terjangkau serta memenuhi kebutuhan sebagai pelajar. Belanja sandang seperlunya, tidak perlu berlebihan sampai punya puluhan pasang sepatu, jaket, jam tangan, kacamata dan lain-lain. Juga yang terpenting dari menyiapkan travelling adalah bagaimana kita memangkas pengeluaran yang tidak diperlukan, untuk kemudian bisa dialihkan ke anggaran biaya jalan-jalan.”

Sejauh ini menjadi student traveler di Turki memang sedikit terbebani dengan biaya perjalanan yang harus dikeluarkan. Menurut Mas UlIih, masa kuliah dan menjadi mahasiswa asing adalah masa yang tepat dan menguntungkan untuk menjelajah negeri Turki. 

“Selagi masih di Turki sebagai pelajar, maka sempatkan jalan-jalan berkeliling di waktu libur. Belum tentu di masa depan, sekalipun kita sudah bekerja dan dana mencukupi, tetapi bisa saja waktu luang dan tenaga sudah tidak lagi ada,” tukas Mas Ullih di akhir penjelasan.


Reporter Konstaninesia : Fatimah Azzahra

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak