Terancamnya Kepercayaan Rakyat Terhadap Pemerintah PPI Turki dan 15 PPI Wilayah Membuat Surat Pernyataan Sikap

      Perhimpunan Pelajar Indonesia di Turki pada hari Selasa tanggal 11 April 2022 mengeluarkan Surat Pernyataan Sikap menolak wacana terhadap penundaan Pemilu dan perpanjangan masa Jabatan Presiden 3 periode. Wacana yang ditolak dengan Surat Pernyataan Sikap yang dikeluarkan oleh PPI Turki dan disetujui oleh seluruh 15 PPI Wilayah yang ada di Turki; PPI Istanbul, PPI Ankara, PPI Kayseri, PPI Bandirma, PPI Isparta, PPI AÄŸrı, PPI Konya, PPI Kastamonu, PPI Karabuk, PPI Kirklareli, PPI Izmir, PPI Trabzon, PPI Kutahya, PPI Bursa, dan PPI Sakarya.

      Surat Pernyataan Sikap ini dikeluarkan, selain mengecam keras wacana “Penundaan Pemilu dan Perpanjangan Presiden 3 Periode” yang telah memberikan dampak kegaduhan bagi masyarakat Indonesia, Surat Pernyataan ini juga sebagai upaya meningkatkan awareness atau kepedulian kepada Mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Turki terhadap dinamika perpolitikan di Indonesia. Pasalnya, mahasiswa memiliki posisi strategis dan peran penting untuk menyuarakan kebenaran dan aspirasi masyarakat sipil. Adapun beberapa isi dari surat Pernyataan Sikap yang dibuat oleh PPI Turki dan 15 PPI Wilayah sebagai berikut:

  1. Menuntut pemerintah untuk mengikuti undang-undang yang telah disetujui bersama dan tidak mencederai amanat undang-undang yang telah ditetapkan. *Pelanggaran UU No. 23 Tahun 2003 dan Pasal 7 UUD 1945, jika wacana dilaksanakan.
  2. Pandemi Covid-19 tidak diterima sebagai alasan penundaan dan menuntut pemerintah melaksanakan pemilu sesuai jadwal.
  3. PPI Turki dan 15 PPI Wilayah berperan sebagai “Social Control” dalam mengamati problematika di Indonesia bahwa berharap permasalahan ini segera diselesaikan agar kegaduhan di Indonesia ini tidak menyebabkan Domino Effect untuk dampak-dampak buruk yang lainnya.
  4. Meminta kepada Presiden Joko Widodo dan Ketua DPR RI Puan Maharani dalam mengambil langkah dan suara yang tegas dengan membuat rencana kongret untuk menyelesaikan kegaduhan dan kepastian Pemilu 14 Februari 2024.
  5. Berharap kepada Ketua Umum Partai Politik untuk menjadi tauladan yang baik, lalu tidak memperkeruh suasana dengan statement bersifat provokasi, dan mempersiapkan kader-kader pemimpin baru yang amanah dan bermasyarakat yang tidak mementingkan kepentingan partainya.

      Sebelum dikeluarkannya Surat Pernyataan Sikap, PPI Turki juga mengadakan diskusi webinar yang bertema serupa, “Wacana Penundaan Pemilu dan Presiden 3 Periode” yang telah dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 26 Maret 2022 melalui daring dan platform Zoom. Dalam webinar ini PPI Turki telah mendiskusikan oleh dua narasumber yang memiliki keahlian dan cukup mumpuni untuk membahasnya secara rinci yaitu, Khoirunnisa Nur Agustyati (Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi) dan M. Danu Winata, S.Sos, Ma, M.Si (Tenaga Ahli Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia). Konklusi dari webinar tersebut salah satunya, ditemukannya urgensi untuk menyelesaikan kegaduhan dari wacana penundaan pemilu yang menjadi sumber permasalahan.

      Dalam wawancara dengan M. Danu Winata, “Wacana ini bersifat destructive yang memiliki potensi yang memecah belah bangsa dan melanggar institusi serta konstitusi Undang-Undang Dasar” ujarnya. Wacana yang menjadi sumber permasalahan ini harus segera diselesaikan dengan mengambil langkah kongret, karena adanya praduga-praduga wacana ini dipakai untuk permainan politik untuk pemilu pada tahun 2024 nanti dan adanya politikus elit yang mengungkit-ungkit sisi baiknya wacana ini yang menyebabkan pengaruh buruk terhadap kondisi Indonesia yang penuh kegaduhan dan keresahan.

      Dengan dikeluarkannya Surat Pernyataan Sikap ini diharapkan dapat menjadi pemantik bagi para diaspora khususnya mahasiswa Indonesia di Turki, untuk memahami apa yang sedang terjadi dalam perpolitikan di Indonesia. Meskipun jarak yang jauh dari Ibu Pertiwi namun kesadaran untuk mengawasi dan melihat perkembangan politik pemerintahan di Indonesia harus terjaga hingga nantinya kita bisa memberi kontribus secara aktif demi kemajuan Bangsa bersama. Seperti yang dikatakan oleh M. Fawwaz Syafiq Rizullah selaku Kepala Departemen Akademis dan Kajian Strategis PPI Turki "Pelajar-pelajar yang sekarang pada 10 atau 15 tahun mendatang adalah orang-orang yang akan menduduki kursi-kursi pemerintahan” ujar beliau.


Penulis: Rausan Fikri Alfaritzi (Pimpinan Umum Konstantinesia)

Editor: Salsabila Amalia

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak