Mengenal Salsabila Khairunnisa Pemudi Pendiri Jaga Rimba

Salsabila Khairunnisa
img src: bbc.com

Bertepatan di tanggal 22 april lalu, yaitu peringatan Hari Bumi Sedunia mengingatkan saya pada salah satu sosok gadis muda inspiratif kelahiran 2003, Salsabila Khairunnisa atau yang kerap disapa Abil. Pada tahun 2020 dia dinominasikan sebagai salah satu 100 woman Award BBC, pemudi yang kerap dipanggil Abil ini adalah pendiri Jaga rimba dan penggagas aksi mogok sekolah untuk  hutan dengan membawa sepotong kardus bertuliskan #MogokSekolahUntukHutan bersama teman-temannya pada 13 januari 2020 di  gedung Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat. Dengan membentangkan sepotong kardus yang dihadapkan tepat di tempat Menteri Siti Nurbaya bekerja,  gedung Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Awal mula yang membuat Abil peduli terhadap pentingnya menjaga lingkungan ketika dia mendengar kampanye SaveCiharus yang digaungkan oleh kelompok masyarakat Sadar Kawasan. Yaitu, hutan lindung Ciharus yang pada saat itu statusnya akan diturunkan menjadi taman wisata alam di saat yang bersamaan dia  juga melihat secara langsung pembangkit listrik panas bumi dekat dengan cagar alam dan hutan yang menjadi rumah bagi satwa liar, hingga membuat Abil merasa harus mengambil sikap atas kenyataan yang dia lihat tersebut.

Melihat hutan Indonesia yang kian hari semakin dikikis oleh segelintir kepentingan orang dan menyebabkan satwa kehilangan rumahnya dengan segala dampak yang akan ditimbulkan di kemudian hari tidak membuat Abil berdiam diri. Dia mendirikan sebuah platform di media sosial yang menjadi wadah bersama bagi anak-anak seumurnya untuk berdiskusi tentang perlindungan masyarakat adat dan bagaimana menjaga hutan, awalnya hanya beberapa  teman-temannya  yang tertarik pada ide Abil, namun dari promosi mulut ke mulut membuatnya berhasil merangkul lebih banyak orang lagi. Diawali dengan mengkampanyekan melalui instagram hingga mereka berkumpul untuk diskusi  mengenai kondisi hutan di Indonesia. Mulai saat itulah Abil dan teman-temannya  menyuarakan persoalan cagar alam Ciharus dan masyarakat adat laman Kinipan di Instagram Jaga Rimba.

Remaja Indonesia penggerak "mogok sekolah untuk hutan"

Hal tersebut dilakukan bukan semata-mata agar terlihat keren atau ikut-ikutan trend.  Namun, pergerakan ini didasari panggilan jiwa sebagai manusia. Apa yang dilakukan dan diusahakan Abil bersama teman-teman Jaga Rimba  bertujuan untuk melawan deforestasi dan bertindak sebagai advokat untuk lingkungan di Indonesia. Jaga rimba juga erat hubungannya dengan dengan masyarakat yang tinggal di laman Kinipan yang diusir dari desa pada tahun 2018 oleh perusahaan kelapa sawit (PT Sawit Mandiri) lestari yang mengklaim bahwa memiliki hak untuk menggunakan tanah tempat tinggal masyarakat untuk menanam sawit. Hal itu akhirnya berdampak pada keberlangsungan hidup masyarakat desa setempat dan mengancam cagar alam serta  satwa yang ada di dalam hutan tersebut. 

Abil  berharap semoga pemerintah bisa mendengar suara yang disuarakan oleh rakyat kecil dan aktivis-aktivis lingkungan seperti dirinya  dan berharap semakin banyak lagi anak muda yang aware terhadap isu-isu lingkungan karena dia yakin bahwa generasai muda yang peduli dengan lingkungan adalah tabungan bagi masa depan.

 

Penulis : Jutia Kharisma (Reporter Konstantinesia)

Editor : Muhammad Rangga Argadinata

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak