Pusat Studi PPI Turki, Gerbang Khazanah Keilmuan Mahasiswa Indonesia di Turki

 

Demografi pelajar Indonesia yang berkuliah di Turki memiliki jenis yang cukup beragam, mulai dari jenjang SMA, S1, S2 hingga S3. Mayoritas di antaranya diisi oleh mahasiswa strata satu yang tersebar di berbagai wilayah di Turki dengan jurusan yang berbeda-beda. Melihat fakta empiris yang tersedia, menjadi salah satu alasan dibuatnya wadah keilmuan bagi mahasiswa Indonesia di Turki yang diberi nama Puspitur (Pusat Studi PPI Turki) berdasarkan waktu, Puspitur didirikan di saat periode ketika Usamah Abdurrahman memimpin sebagai ketua PPI Turki, di tahun 2019-2020.

Dinamika pelajar Indonesia di Turki cukup dinamis, dibarengin dengan kenaikan jumlah yang terus bertambah di setiap tahunnya. Hal demikian dapat terjadi, bisa disebabkan oleh faktor pendukung, beberapa di antaranya; dampak dari globalisasi yang mulai memasuki berbagai lini masyarakat Indonesia yang membuat akses informasi beasiswa/non-beasiswa kuliah ke Turki semakin mudah, tingkat kesejahteraan di kelas sosial menengah yang pelan-pelan semakin membaik sehingga melanjutkan pendidikan ke luar negeri sudah menjadi pilihan prioritas, dan yang paling besar adalah dampak dari trend kuliah di luar negeri yang semakin merajalela.

Namun, biasanya kuantitas yang semakin bertambah tidak membuat kualitasnya berbanding lurus. Beberapa permasalahan akademik yang terjadi serta pencarian corak keilmuan yang khas menjadi dua di antara permasalahan bagi mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Turki. Hal itu pula menjadi pembahasan utama dari Pusat Studi PPI Turki itu sendiri, yang mana kedua hal tersebut merupakan landasan dasar visi dan misi Puspitur terbentuk. Sehingga terciptanya program-program kerja yang dimanifestasikan dalam bentuk kegiatan kolektif  berupa program kerja organik dan program kerja yang berafiliasi pada beberapa lembaga keilmuan.

Puspitur secara struktural memiliki dua divisi utama yaitu, divisi knowledge and management dan media publikasi. Divisi knowledge and management menjadi tempat bermukimnya beragam klaster keilmuan,  berisikan 10 fakultas yang ditentukan berdasarkan ragamnya fakultas yang diambil oleh mahasiswa Indonesia di Turki dari jenjang S1, S2 sampai dengan S3. Mereka dihimpun secara bersama di dalam grup WhatsApp (disesuaikan dengan fakultasnya masing-masing) dan terdapat satu atau dua mentor yang menjadi ‘guru’ bagi pelajar-pelajar yang ada di dalamnya. Biasanya mentor berasal dari kalangan S2/S3, guna memberi insight lebih terkait bidang yang digeluti  kepada mahasiswa yang baru memasuki dunia perkuliahan.

Menunjukkan profil pelajar-pelajar Indonesia yang berprestasi dari ragam keilmuan adalah salah satu kegiatan dari divisi media publikasi Puspitur. Melakukan konsolidasi antar pelajar dengan mengenalkan kegiatan, prestasi, dan apapun yang berkaitan dengan apa yang dicapai para mahasiswa Indonesia di Turki; menampilkan profil mahasiswa dan alumni dari berbagai bidang yang digeluti yang mana hal tersebut sebagai salah satu upaya dalam menghidupkan atmosfer keilmuan dan memantik semangat untuk menggeluti bidang keilmuan masing-masing kepada mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Turki.

Kegiatan yang berafiliasi dengan lembaga ilmu dan institusi di Turki juga turut serta  memeriahkan pentas akademik yang dihadirkan oleh Puspitur. Pada bulan Desember tahun lalu, klaster Ilahiyat (agama) melaksanakan kunjungan keilmuan ke MÃœSDAV (Uluslararası Müslüman topluluklarla Dayanışma Vakfı) yang dalam terjemahannya kurang lebih; Yayasan Internasional Solidaritas Kaum Muslim. Dengan tujuan saling bertukar informasi mengenai studi diaspora dalam ranah keagamaan dan menjalin koneksi antar lembaga. Tidak hanya kunjungan keilmuan, kunjungan ke lembaga/institusi pun telah beberapa kali dilakukan; berkunjung ke salah satu lembaga majalah islami tertua di Turki yaitu, SebilürreÅŸad  (https://www.sebilurresad.com.tr/) dan Yurtdışı Türkler ve Akraba Topluluklar BaÅŸkanlığı (YTB) salah satu lembaga beasiswa pemerintah Turki untuk mahasiswa internasional, pembahasan utama yang dibahas adalah seputar hubungan keilmuan antara Indonesia dan Turki.

Berbagai rubrik yang dipublikasikan di media sosial yaitu Instagram Puspitur menjadi ajang tampil para civitas akademik Indonesia di Turki, dan menjadi sarana penting dalam meningkatkan citra pelajar Indonesia yang diharapkan dapat memberi inspirasi bagi sesama. Berbagai jenis rubrik tersebut berupa: student talks, alumni talks, a quick look, dan berbagai webinar/workshop yang diadakan dari ragam klaster keilmuan. Dari beragam rubrik yang ada ditampilkannya sosok-sosok mahasiswa Indonesia yang ‘dipamerkan’ kebolehannya berdasarkan otoritas keilmuan yang digelutinya, mulai dari agama, sejarah, politik, media, hingga STEM (Sains, Technology, Engineering, and Math).

Permasalahan akademik di antara pelajar Indonesia memang tidak sepenuhnya terjawab dengan hadirnya Puspitur. Daffa Ramadhan selaku ketua Puspitur sendiri menyatakan, adanya limitasi dalam merealisasikan visi dan misi, melihat dari umur Puspitur yang masih muda dan butuh banyak perkembangan dari sisi substansi dan permukaan yang mana hal tersebut masih menjadi PR secara khusus bagi pengurus Puspitur dan secara umum bagi mahasiswa Indonesia di Turki.  Meskipun demikian, Puspitur telah menjadi pintu gerbang dalam menilik khazanah berbagai macam keilmuan dan sebagai wadah bersama bagi mahasiswa Indonesia di Turki untuk mengaktualisasikan diri, merayakan parade keilmuan, dan menyebarkan inspirasi bagi sesama pelajar di Turki.

 


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak