Kapal Kecil dengan Layar Besar


 

Mengarungi luas bumi
Kugunakan sebuah kapal kecil dengan layar besar
Tak terlalu kokoh,
namun kayunya terpasang mantap
Rangkaian layaknya milik mereka,
sang pelaut dari wilayah timur
(Kakek moyang ku dan juga beberapa kawan)


Dengan kapal ini aku kewalahan
Belum terlalu sebenarnya
Tetapi ombak mulai menganggu
Ke kanan kiri kutelisik sigap
Berharap tak ada rusak


Lalu suatu waktu kudengar lantunan
Dari radio tua pemberian ibu
Irama laot teduh dari tutur Sal Priadi
Berkisah tentang pelaut,
kapten dan nahkodahnya



Membuat renung hinggap
Secercah pikiran kemudian muncul
Keberatankah kau bila kuajak?
Atau apakah kau mau bila menjadi nahkodahku?
Aku yang memegang kendali
Kau pun mengarahkan lewat peta di tangan
Hingga bila Tuhan memberikan
Maka bersama kita didik awak kapal baru nantinya



Bukan hanya penumpang ataupun imigran gelap
Sebab ombak besar melulu tiba
Hanya bisa dikalahkan keberanian
Ya bila kau tak ingin, maka maaf
Nahkodah lain mesti kudapat
Karena hantaman ombak mulai mengesalkan
Sulit bila bersusah payah seorang
Salam hormat dari kapten,
sebuah kapal kecil dengan layar besar



Penulis : Muhammad Rangga

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak