Menguak Potensi Studi di Turki: Organisasi, Beasiswa, dan Peluang Karier

Sumber: www.aeccglobal.co.id

    
    Saat ini, melanjutkan studi di luar negeri menjadi topik hangat yang ramai diperbincangkan di kalangan pelajar Indonesia. Selain menjadi sebuah kebanggaan tersendiri, kuliah di luar negeri atau yang sering disebut
study abroad menjadi salah satu langkah besar bagi para pelajar untuk melebarkan sayap di bidang pendidikan dan karir serta menjadi wadah untuk memiliki kesempatan dalam menguji fisik dan mental.

        Menurut data UNESCO, pada tahun 2021 tercatat 50.604 pelajar Indonesia berambisi untuk kuliah di luar negeri dengan tujuan mendapatkan kesempatan agar bisa mengeksplor perjalanan pendidikan mereka. Karena ketika melanjutkan studi di luar negeri, para pelajar tidak hanya mendapatkan ilmu di bangku kuliah, tetapi juga pengalaman belajar untuk survive di negara lain dengan budaya, bahasa, dan lingkungan yang berbeda.


        Turki adalah salah satu negara tujuan para pelajar untuk melanjutkan pendidikan. Meskipun dari sudut pandang kebanyakan orang masih menganggap Turki hanya sebagai destinasi liburan, karena memiliki keindahan alam serta kaya akan sejarah islamnya, Turki juga menawarkan pendidikan dengan sistem berstandar Eropa bagi mahasiswa Internasional.


        Sudah menjadi rahasia umum di kalangan mahasiswa bahwa berkuliah di universitas negeri Turki jauh lebih hemat dibanding kuliah di Indonesia. Meskipun saat ini Turki sedang mengalami inflasi perekonomian, tidak bisa dipungkiri bahwa biaya UKT di Turki masih terbilang terjangkau. Dengan adanya bantuan pemerintah, mahasiswa tidak diberatkan dengan uang pangkal. Selain itu, biaya hidup yang lagi-lagi masih terjangkau menjadikan Turki tempat yang cocok untuk melanjutkan studi dengan gaya semi Eropa. Namun di artikel kali ini, penulis ingin menguak sedikit lebih dalam tentang “kegiatan apa saja sih yang bisa dilakukan selama kuliah di turki?”


Sumber: fatihgazi.id

        Pertama-tama, sebelum dinyatakan sebagai mahasiswa Internasional di suatu universitas, diwajibkan bagi calon mahasiswa untuk mengambil kursus Bahasa Turki. Kursus Bahasa Turki ini biasa disebut dengan TÖMER dan umumnya difasilitasi oleh setiap universitas. TÖMER memiliki beberapa tingkatan seperti kursus bahasa lainnya, mulai dari level A1 sampai level C1. Apabila telah berhasil menyelesaikan level C1, kita akan mendapatkan sertifikat yang kemudian menjadi syarat utama untuk menjadi mahasiswa di jurusan dan universitas yang dipilih. Namun, setiap universitas memiliki kebijakan berbeda-beda bagi para mahasiswa yang akan mengambil program Bahasa Inggris. Beberapa universitas akan mengarahkan untuk langsung mengikuti ujian Bahasa Inggris atau mengambil kursus Bahasa Inggris, selanjutnya barulah mereka bisa mengikuti kelas di bangku kuliah.


        Setelah mendapatkan sertifikat TÖMER untuk mahasiswa Internasional dan menjalani perannya sebagai mahasiswa, ada berbagai kegiatan juga lho untuk menambah pengalaman di tengah kesibukan kuliah. Meskipun kegiatan keorganisasian kampus tidak terlalu mencolok di kalangan mahasiswa internasional, masih banyak organisasi atau kegiatan di luar kampus untuk mengasah keterampilan serta menambah wawasan. Konstantinesia adalah salah satu contoh organisasi mahasiswa Indonesia yang mendalami bidang literasi. Selain itu, PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia) juga menjadi organisasi yang tidak pernah absen untuk mendapatkan perhatian dari mahasiswa Indonesia. Selain organisasi pelajar Indonesia, masih ada banyak organisasi-organisasi Turki lainnya, seperti organisasi asrama bagi para pelajar yang tinggal di asrama serta organisasi dari pemerintah Turki. Dengan berpartisipasi dalam organisasi-organisasi ini (yang tidak mungkin akan didapatkan jika hanya duduk diam di rumah), kamu dapat mengembangkan keterampilan dan juga menambah pengalaman serta pengetahuan yang akan sangat bermanfaat di masa depan kelak.


        Di samping kegiatan berorganisasi, tersedia juga banyak kesempatan untuk mendapatkan beasiswa. Mulai dari beasiswa pemerintah sampai program beasiswa yang disediakan oleh kampus. Jenis beasiswa di Turki pun tidak jauh berbeda dengan jenis beasiswa di indonesia, seperti beasiswa kampus sampai beasiswa pertukaran pelajar ke luar Turki. Rata-rata, program pertukaran pelajar (Erasmus) tersedia di setiap kampus yang bekerja sama dengan kampus lainnya di luar negeri. Syarat Erasmus sendiri tidak jauh berbeda dengan beasiswa pada umumnya, seperti tes Bahasa Inggris dan nilai IPK. Namun tidak hanya pertukaran pelajar, program beasiswa Erasmus juga menyediakan program magang dengan syarat yang sama, sehingga kesempatan ini akan sangat membantu pelajar untuk lebih banyak mengeksplor ilmu-ilmu yang sedang dipelajari.


Sumber: https://unsplash.com/photos/snNHKZ-mGfE

        Masih tentang dunia perkuliahan, Turki adalah salah satu negara yang tidak mewajibkan skripsi untuk jenjang S1 atau bisa dibilang, skripsi bukanlah syarat utama untuk lulus kuliah. Berbeda dengan kuliah di Indonesia yang menjadikan skripsi bak mimpi buruk yang menguras mental lalu diikuti sidang skripsi pada tahap selanjutnya, di Turki skripsi bisa diganti dengan laporan praktik, laporan magang, atau bisa juga berbentuk final paper yang mirip dengan skripsi, hanya saja tahapan sidang bisa lebih fleksibel atau bahkan tidak dilakukan sama sekali. Hal ini tentunya memiliki kebijakan yang berbeda-beda sesuai dengan jurusan masing-masing. Namun, tidak adanya skripsi bukan berarti kuliah di Turki lebih mudah, mahasiswa juga tetap dituntut untuk bisa membuat serta memahami proyek yang ditugaskan tentunya dengan Bahasa Turki.


        Bagi penulis, kuliah di Turki sama saja seperti kuliah di luar negeri lainnya yang banyak memberikan kesempatan dan pelajaran yang seru untuk dijadikan pengalaman. Meskipun pengalaman yang didapat tidak melulu tentang hal-hal baik, tetapi tetap saja bernilai pelajaran.


        Meskipun sering datang pernyataan bahwa pelajar yang sekolah di luar negeri memiliki potensi yang lebih baik daripada pelajar yang sekolah di Indonesia, tetapi hal tersebut tidak berlaku jika pelajar tidak memanfaatkan waktu dengan baik untuk melihat peluang-peluang yang ada. Oleh karena itu, ada baiknya sebelum melanjutkan studi di luar negeri untuk menyiapkan niat dan visi ke depannya agar tidak terjadi kata menyerah sebelum bertanding. 


Penulis: Nisrina Taufiq

Editor: Baira Rahayu

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak