İstanbul 29 Mayıs University: Kampus Riset dan Peradaban Berbasis Keagamaan di Turki

Sumber: unibilgi.net

Beberapa orang memang sangat memperhatikan nama besar kampus untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang pendidikan tinggi. Beberapa yang lain tidak mementingkan nama besar kampus, melainkan lebih berfokus pada peningkatan kemampuannya secara personal. Sehingga kemudian di mana pun Ia belajar dan kampus mana yang menjadi tempatnya menuntut ilmu bukan hal yang begitu penting.

Mereka tidak terjebak dan termakan oleh iklan-iklan yang disediakan oleh kampus-kampus top dunia sekalipun. Meskipun sebenarnya kualitas institusi pendidikan itu sangatlah penting. Namun, lagi-lagi menjaga semangat, niat, dan tekad untuk terus belajar dan meningkatkan kualitas diri itu lebih penting lagi.

Sehingga percuma apabila kita kuliah di kampus-kampus ternama dunia, namun kualitas diri kita masih begitu-begitu saja. Kita terlena oleh label-label yang diberikan oleh dunia sosial. Sehingga menjadi bagian dari kampus-kampus top dunia itu menjadi suatu kebanggaan yang tak henti-hentinya dibanggakan dan dipamerkan di media sosial.

Nah, oleh karenanya, pada kesempatan kali ini Penulis akan sedikit membahas terkait kampus yang mungkin secara peringkatnya di dunia belum terlalu tinggi. Bahkan, di Turki sendiri nama kampus ini masih begitu asing terdengar di telinga. Kecuali, bagi mereka yang memiliki ketertarikan berlebih dengan bidang-bidang keagamaan.

Di Istanbul sendiri, apabila di total seluruhnya terdapat puluhan atau bahkan mungkin ratusan perguruan tinggi swasta maupun negeri yang tersebar di seluruh sudut Kota. Setiap kampus menawarkan keunggulannya masing-masing, dan kerap kali beberapa sengaja mem-branding dirinya melalui tagline-tagline atau logo-logo instansi masing-masing. Agar identitas mereka lebih mudah dikenali oleh publik secara luas.

Sumber: univerlist.com

Siapa sangka, di Istanbul terdapat salah satu kampus yang memang benar-benar fokus mengembangkan riset dan peradaban di bidang keagamaan. Kampus ini terletak di Istanbul bagian Asia, yang mungkin jarang terjamah oleh berbagai turis mancanegara yang kerap kali memadati Istanbul bagian Eropa.

Bahkan, Penulis mengamati lingkungan sekitar kampus ini, jarang sekali terlihat orang asing berlalu lalang beraktivitas, kecuali memang pelajar. Lain halnya dengan lingkungan sekitar kampus di Istanbul bagian Eropa, yang bahkan setiap detiknya dipadati oleh turis-turis dari berbagai mancanegara.

Baik, nama kampus ini lengkapnya adalah Istanbul 29 Mayıs University. Nah, kampus ini memang sengaja didirikan oleh Yayasan Keagamaan Turki (Türkiye Diyanet Vakfı – TDV). Merupakan lembaga yang bergerak di bidang keagamaan di Turki. TDV sendiri menyediakan beasiswa bagi mahasiswa lokal maupun internasional mulai jenjang SMA hingga S3, namun terbatas bagi mereka yang berniat menekuni bidang-bidang ilmu keagamaan Islam.

Universitas swasta yang memang didedikasikan untuk mengejar ketertinggalan dan berfokus untuk menekuni riset dan peradaban dalam bidang studi sosial keagamaan ini didirikan pada tahun 2010. Tergolong masih baru, dibandingkan dengan beberapa kampus lainnya yang berlokasi di Istanbul.

Hingga tulisan ini ditulis, kurang lebih sudah 13 tahun Kampus ini hadir membersamai di tengah-tengah masyarakat. Universitas ini juga menawarkan proses pendidikan multibahasa, sehingga memiliki jumlah mahasiswa asing yang lumayan banyak di Turki. Meskipun di Universitas ini, hingga saat ini tidak lebih dari 5 orang mahasiswa aktif yang berasal dari Indonesia.

Sumber: facebook.com/isamtdv/

Salah satu alasan begitu kuatnya budaya riset sosial keagamaan di Universitas ini adalah adanya kerjasama dan integrasinya dengan perpustakaan ISAM (İslam Araştırmaları Merkezi). Yang menyimpan salah satu koleksi terpenting di Turki untuk studi terkait dengan Islam dan Timur Tengah.

ISAM sendiri juga bagian dari TDV, sehingga Istanbul 29 Mayıs University dan ISAM memiliki kedekatan dan kemesraan yang tidak diragukan lagi. Hal tersebut dikarenakan kedua lembaga ini, didirikan oleh lembaga yang sama.

İstanbul 29 Mayıs University menawarkan program sarjana dan pascasarjana yang terbagi menjadi tiga fakultas. Yakni, Fakultas Seni, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Administrasi, serta Fakultas Studi Islam dan Agama Internasional.

Fakultas Seni sendiri memiliki beberapa jurusan diantaranya Sejarah, Filsafat, Psikologi, Terjemah dan Interpretasi (dengan jurusan bahasa Inggris atau Arab), serta Bahasa dan Sastra Turki. Kampus ini juga menawarkan gelar BA dan MA yang diakui secara internasional. Sedangkan khusus Departemen Sejarah sendiri, memiliki program PhD yang berspesialisasi dan berkonsentrasi penuh dalam sejarah Turki Usmani.

Fakultas Ekonomi dan Ilmu Administrasi memiliki beberapa jurusan diantaranya Ilmu Politik dan Hubungan Internasional, serta Ekonomi dan Layanan Sosial. Bahasa pengantar di Departemen Ilmu Politik dan Ekonomi adalah bahasa Inggris. Sedangkan, Departemen Layanan Sosial menggunakan bahasa Turki.

Sumber: uam.es

Terakhir, Fakultas Studi Islam dan Keagamaan Internasional, yang telah melabeli dirinya sebagai salah satu Fakultas Teologi terbaik di Turki. Dalam proses perkuliahannya, menggunakan bahasa pengantar yang mengintegrasikan antara bahasa Turki dan Arab.

Universitas ini pernah mendapat anugerah Piagam Pendidikan Tinggi Eropa (ECHE) pada tahun 2014, dan merupakan peserta aktif dalam program pertukaran pelajar melalui skema Erasmus.

Tak hanya itu, sebagai Kampus yang dirikan oleh lembaga keagamaan, ditambah lagi memiliki fokus dalam mengembangkan riset dan peradaban di bidang sosial keagamaan. Maka Kampus ini juga memiliki Pusat Pelatihan dan Penelitian untuk Pengajaran Bahasa Arab (Arapça Öğretim Uygulama ve Araştırma Markesi – ARÖMER). Merupakan institusi pertama di Turki, yang sengaja dirancang untuk memberikan pelatihan, pembelajaran, dan pengajaran bahasa Arab.

Bagaimana? Tertarik untuk melanjutkan studi di Universitas ini? Yuk bolehlah dicoba melamar aja dulu ya kan? Urusan nanti diterima atau nggak itu bukan urusanmu. Urusanmu cuma mengungkapkan dan mencobanya saja. Semoga sukses.

Penulis: A. Fikri Amiruddin Ihsani
Editor: Sobrun Jamil


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak