Tere Liye: Karya dan Suara Hak Penulis


Sumber: http://instagram.com/tereliye

        Bagi para penggemar buku fiksi pasti sudah tidak asing lagi mendengar nama Tere Liye. Seorang penulis yang punya kejeniusan dalam menulis novel fiksi dari berbagai genre sampai sajak dan quotes.Tere Liye juga punya keunikan dari segi menulis yang mampu menarik perhatian pembaca dari berbagai kalangan usia sehingga karya-karyanya sering menjadi best seller di toko buku.

        Produktivitasnya dalam menciptakan karya tulis, membuat Tere Liye mendapat perhatian publik sehingga beberapa karyanya diangkat ke layar lebar. ‘Hafalan Surat Delisa’ merupakan awal dari perjalanan kepenulisan Tere Liye yang terbit pertama kali pada tahun 2005, di mana novel ini menjadi yang pertama diangkat ke layar lebar pada tahun 2011.

        Sebagai penulis yang karyanya cukup familiar didengar atau dibaca oleh para penggemar fiksi, ternyata sangat sedikit informasi yang media ketahui tentang kehidupan pribadi Tere Liye. Sampai-sampai, Ia dijuluki ‘penulis misterius’ karena prinsipnya yang ingin dikenal atas karya-karyanya ketimbang memperlihatkan kehidupan pribadinya, serta menurutnya, media hanya perlu cukup tahu itu.

        Alih alih memakai nama asli, Tere Liye memilih menggunakan nama pena sebagai profil penulisnya. Tere Liye lahir dari keluarga sederhana berkediaman di kota kecil sumatera selatan pada tahun 1979 dengan nama asli Darwis. Latar pendidikan sebagai seorang akuntan tidak mengubur hobi menulisnya sejak kecil yang justru membuat nama Tere Liye sebagai seorang penulis terkenal.

Sumber: CENDOLEBOOKS

        Tere Liye adalah penulis yang awas dengan isu politik, meskipun jenis karyanya rata-rata adalah fiktif, tetapi Ia mampu mengemas kasus politik dengan karyanya yang bisa menarik minat pembaca. ‘Negeri Para Bedebah’ dan ‘Bedebah Di Ujung Tanduk’ merupakan karyanya yang mengangkat isu politik, ekonomi dan sosial bergenre action. Tak jarang juga Tere berpendapat atau mengkritik kebijakan pemerintah di akun media sosialnya.

        Selain karya yang berlatar belakang politik, Tere Liye juga menghasilkan karya-karya bertema science-fiction seperti ‘HUJAN’ dan serial ‘BUMI’. Secara tidak langsung, para pembaca karya-karya Tere Liye diajak belajar dan berpikir tentang hal-hal baru dengan bahasa yang mudah dipahami. Itu sebabnya karyanya sering mendapatkan perhatian pembaca dari berbagai kalangan usia.

        Tidak hanya berfokus pada menulis, Tere Liye juga aktif dalam pemberantasan buku bajakan yang diperjualbelikan di seluruh toko perbelanjaan. Melalui akun media sosialnya, Ia sering menegaskan kepada para pembaca untuk bijak dalam memilih buku yang berlisensi sah.

        Pada tanggal 20 Februari 2023, melalui akun Instagram resminya, Tere Liye mengungkapkan keresahannya kepada pasar buku bajakan, “Bayangkan sendiri 3 tahun terakhir, tim saya menghabiskan waktu, tenaga, hanya untuk melaporkan toko-toko ini. Lantas lihat, coba buka Bukalapak, Lazada, Shopee, Tokopedia, apakah buku bajakan hilang? Tidak. Dibiarkan saja 3-4 minggu tanpa disisir, maka besok-besok langsung muncul lagi seperti jamur di musim hujan. Search saja buku-buku dari penulis laku, beserta link produk bajakannya”.

Sumber: http://instagram.com/tereliye

        Keresahan Tere Liye dalam upaya pemberantasan buku bajakan sempat membuat para pembaca heboh lantaran Ia sempat berencana untuk memberhentikan karya serial ‘BUMI’ yang sangat diminati dan ditunggu-tunggu. Namun, setelah ketegasan serta ketertiban yang diciptakan Tere Liye dan tim, kelanjutan dari serial ‘BUMI’ tetap akan diterbitkan.

        Keputusan yang dibuat Tere Liye adalah sebuah bentuk harapan kepada para pembaca untuk menyadari dan menyuarakan tentang pentingnya membeli atau membaca buku secara legal, karena setiap karya yang kita baca memiliki perjalanan panjang yang dilalui penulis untuk menjadi karya yang layak dibaca.

        Di era modern saat ini, tidak susah untuk mendapatkan buku bacaan legal. Jika tidak punya duit bisa pinjam teman atau pergi ke perpustakaan, atau jika malas untuk membaca buku fisik bisa beli buku digital lewat e-book yang penulis sarankan. Seorang pembaca yang pintar dan bijak sudah pasti paham bagaimana cara bersikap untuk saling memenuhi hak antara penulis dan pembaca. Maka dari itu, yuk kita jadi pembaca yang bijak!


Penulis: Nisrina Taufiq
Editor: Baira Rahayu


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak