Saat ini, Turki masih mengalami masa sulit pada sektor ekonomi yang ditandai dari tingginya inflasi yang terjadi, khususnya dalam tiga tahun terakhir. Inflasi Turki tak lepas dari pengaruh perang Rusia-Ukraina terhadap ketahanan pangan di berbagai negara di dunia, termasuk Turki. Selain itu, kebijakan Presiden ErdoÄŸan untuk menurunkan suku bunga, dinilai beberapa pakar sebagai penyebab utama dari inflasi parah tersebut.
Dilansir dari TradingEconomics yang mengutip data dari Turkish Statistical Institute (TÜİK), angka inflasi Turki mengalami kenaikan selama dua bulan berturut-turut dari 47,8% pada bulan Juli, naik menjadi 58,9% per Agustus 2023. Persentase ini merupakan yang tertinggi di Turki sejak Desember tahun lalu, dan melebihi persentase ekspektasi pasar sebesar 55,9%. Kenaikan angka inflasi ini disebabkan oleh kenaikan tarif pajak, kenaikan harga pangan, dan depresiasi Lira.
Semenjak usainya pemilu pada 28 Mei 2023 lalu, dan kembali terpilihnya Presiden ErdoÄŸan, nilai tukar Lira terus merosot. Bahkan, nilai tukar Lira ke Rupiah saat ini mencapai angka 566 rupiah saja per 1 liranya (per 21 September 2023), yang dimana merupakan salah satu angka terkecil pertukaran Lira ke rupiah dalam 5 tahun terakhir.
Akibat tingginya angka inflasi ini pula, berbagai aspek dan sektor terkena dampaknya, termasuk di dalamnya sektor pendidikan. Tingkat inflasi Turki pada sektor pendidikan menurut Ycharts, mencapai angka 48,60% per 31 Agustus 2023. Jika tingkat inflasi terus naik dan keadaan ekonomi di Turki tidak kunjung pulih, hal ini akan berdampak negatif pada kelancaran jalannya pendidikan di ntaranya seperti
1. Kenaikan Biaya Pendidikan
Para pelajar, kini harus mengeluarkan budget yang lebih banyak akibat dari naiknya harga buku, transportasi ke sekolah, dan biaya sekolah lainnya.
2. Menurunnya Kualitas Pendidikan
Ketika gaji guru tidak dapat menyeimbangi tingginya angka inflasi, hal ini akan menyebabkan turunnya motivasi dan kualitas guru dalam mengajar. Selain itu, inflasi juga akan berdampak pada fasilitas infrastruktur fisik, materi pendidikan, dan peralatan teknologi sekolah menjadi kurang memadai.
3. Menurunnya Partisipasi Peserta Didik
Tingginya biaya pendidikan, tentu saja berpengaruh pada menurunnya partisipasi peserta didik dalam mengenyam pendidikan di bangku sekolah. Di samping itu, ketika gaji guru tidak dapat menyeimbangi tingginya angka inflasi, turun pula keinginan seseorang untuk menjadi guru sehingga akan terjadi kekurangan supply terhadap pekerjaan yang mulia ini.
4. Tidak Meratanya Kesempatan Meraih Pendidikan
Keluarga yang mapan dan berpenghasilan tinggi, bisa saja mengirim anaknya untuk bersekolah di sekolah elit atau bahkan ke luar negeri. Hal yang hampir mustahil bisa dilakukan oleh keluarga yang tidak berkecukupan, yang terdampak kesulitan ekonomi akibat inflasi.
Saat ini pun sudah banyak pelajar Turki yang mengalami kesulitan biaya pendidikan di tengah tingginya inflasi. “Dampak inflasi terhadap pendidikan secara ringkas bisa dibilang, kenaikan harga buku yang berlebihan menyulitkan pelajar untuk memperoleh sumber daya tambahan. Kenaikan biaya sekolah juga mempengaruhi mahasiswa ikinci öğretim (kelas malam/kelas untuk pekerja) secara finansial. Dan tentunya dampak negatif lain dari inflasi adalah harga sewa akomodasi (tempat tinggal) mahasiswa yang terus naik setiap tahunnya. Mahasiswa mengalami kesulitan mencari akomodasi dan bahkan melanjutkan pendidikan karena kenaikan harga sewa ini,” ujar Gökdeniz, selaku mahasiswa ikinci öğretim Prodi Hubungan Ä°nternasional di EskiÅŸehir Osmangazi Ãœniversitesi, ketika ditanya mengenai dampak inflasi pada biaya pendidikannya.
Beruntung, biaya kampus untuk universitas negeri di Turki hanya berlaku untuk mahasiswa ikinci öğretim saja. Tidak seperti mahasiswa yang mengambil program reguler, mereka dikenakan biaya semester. Saat ditanya, Gökdeniz mengatakan bahwa terjadi kenaikan biaya semesteran prodinya dari sekitar 850 tl, menjadi 1538 tl. Tentu saja kenaikan yang mencapai angka hampir 100% ini memberatkan sebagian besar pelajar.
Dampak lebih besar, dirasakan oleh para pelajar dari luar negeri. Di Turki, biaya untuk mahasiswa internasional dikenakan biaya berbeda dari mahasiswa lokal. Beberapa kampus menaikkan biaya semesterannya pada tahun ini hingga mencapai dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Di EskiÅŸehir Osmangazi Ãœniversitesi misalnya, pada Fakultas Ilmu Ekonomi dan Administrasi, biaya semester bagi mahasiswa internasional naik dari 5000 tl pada tahun sebelumnya, menjadi 8000 tl. Kenaikan signifikan serupa juga terjadi di Fakultas Kedokteran, biaya semesternya naik menjadi 110000 tl. Rata-rata kenaikan biaya semester di kampus ini mencapai 80% dibanding tahun sebelumnya.
Untuk mengatasi masalah inflasi yang sudah menahun ini, Pemerintah Turki telah melakukan berbagai upaya kebijakan politik dan ekonomi strategis. Di antaranya, pada tanggal 6 September 2023 lalu, Presiden ErdoÄŸan mengumumkan kebijakan Orta Vadeli Program (Middle-Term Program) pada rentang 2024-2026 yang menentukan tujuan dan kebijakan ekonomi Turki. OVP memiliki tujuan dasar untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang sehat dan berkualitas, menekan angka inflasi sampai ke angka satu digit, dan memperbaiki neraca transaksi berjalan Turki.
Di samping itu, Bank Sentral Turki pada 21 September 2023 kemarin, baru saja mengumumkan kenaikan suku bunga ke angka 30%, yang merupakan angka tertinggi pada 20 tahun terakhir. Kebijakan pengetatan moneter ini semata-mata dilakukan untuk menekan laju inflasi semaksimal mungkin. Bank Sentral mengatakan akan menaikkan suku bunga sebanyak yang diperlukan hingga perbaikan signifikan dalam inflasi tercapai.
Kenaikan suku bunga ini menjadi pertaruhan besar Turki, terkhusus Presiden ErdoÄŸan. Apakah kebijakan ini mampu menaikkan kembali geliat perekonomian Turki, atau malah menjadi bumerang hebat bergejolaknya amarah warga sebab ekonomi Turki yang bakal semrawut? Bagaimana menurut Sobat Miko?
Referensi:
Turkey - Inflation rate 2028 | Statista
Turkey Inflation Rate: Education (ycharts.com)
Erdoğan unveils Türkiyes medium-term economic programme - anews
Türkiye Releases 2024-2026 Medium-Term Program (invest.gov.tr)
Turkey's central bank hikes interest rate to 30% (msn.com)
Penulis: Ahmad Syah Alfarisi
Editor: Baira Rahayu