Sejarah Singkat Tradisi Ulang Tahun dari Zaman ke Zaman

Sumber: https://unsplash.com/@lidyanada

Apa yang terbesit di kepala kalian ketika mendengar kalimat Ulang tahun? pasti semuanya berkaitan tentang pemberian hadiah, tiup lilin, kejutan yang mewah dan mengharukan, serta bertambahnya umur seseorang. Tapi, apakah kalian pernah terbesit tentang bagaimana tradisi perayaan ulang tahun ini dimulai? Bagaimana adegan tiup lilin itu ada?

Bagi beberapa orang, ulang tahun merupakan salah satu momen yang ditunggu-tunggu dalam kehidupan. Setiap tahun orang dari belahan dunia manapun merayakan hari lahir mereka dengan penuh kegembiraan dan dengan cara mereka masing-masing. Seperti halnya di Indonesia, biasanya merayakan ulang tahun dengan cara melemparkan telur serta tepung kepada seseorang yang sedang berulang tahun, berbeda dengan orang-orang yang berulang tahun di Italia mereka akan mendapatkan jeweran dari orang lain sebanyak usia mereka saat itu.

Ulang tahun bisa dikatakan sebagai tradisi yang tidak tertulis dan tidak diketahui pasti bagaimana asal-usulnya. Tidak sedikit yang mengatakan bahwa perayaan ulang tahun pertama ini ditemukan pada zaman Mesir kuno, tepatnya pada 3000 tahun sebelum masehi bertepatan dengan terpilihnya Firaun sebagai raja pada saat itu  masyarakat meyakini bahwa hari itu adalah hari kelahiran dewa baru dan hari terpilihnya Firaun adalah hari yang sangat penting serta harus dirayakan setiap tahunnya. Tradisi ini diteruskan oleh bangsa Yunani kuno untuk menyembah dewa-dewi setiap tahun pada tanggal yang telah mereka tetapkan. Hal ini, tentunya menyebar ke berbagai belahan bumi sehingga perayaan ulang tahun menjadi tradisi yang dilakukan sampai saat ini.


Sumber: https://unsplash.com/@corina_rainer_
Rasanya kurang lengkap jika perayaan ulang tahun tidak ditemani kue ulang tahun dan tiup lilin. Tapi apakah kalian tahu dari mana asal-muasal kue ulang tahun? Kue ulang tahun ternyata sudah ada sejak zaman Romawi kuno, mereka merayakan ulang tahun dengan kue manis, yaitu dengan serat roti berlapis kacang ditambah madu yang ternyata kue ini menjadi makanan yang sangat disukai pada saat itu.

Terdapat 3 jenis perayaan ulang tahun pada zaman romawi yaitu: perayaan pribadi, perayaan keluarga dan teman dan yang paling meriah adalah ulang tahun untuk kaisar. Kue untuk kaisar berbahan dasar tepung terigu, minyak zaitun, madu dan keju yang tentunya menjadi bahan dasar yang sangat luar biasa dalam pembuatan kue ulang tahun kaisar yang ke 50 pada zaman itu. Namun, seiring berjalannya zaman kue ulang tahun saat ini sangat bervariasi bentuk serta cita rasa bahan kuenya.

Dekorasi kue ulang tahun yang sangat ikonik tentunya adalah lilin, setelah ditelusuri ternyata kebiasaan tiup lilin berasal dari orang Yunani Kuno saat dewi berguru bernama Artemis pertama kali disambut dengan kue dan lilin sebagai simbol cahaya bulan yang identik dengannya. Mereka yakin asap dari lilin yang ditiupkan akan mengantarkan doa-doa kepada tuhan-tuhan mereka hal inilah yang mendasari orang-orang untuk selalu membuat permintaan sebelum meniup lilin mereka sampai saat ini.

Pada abad ke-19 tradisi tiup lilin telah menyebar ke seluruh dunia bagian Eropa dan Amerika Utara, dengan munculnya industri kue dan lilin komersial, perayaan ulang tahun semakin terpola dan menjadi sangat populer. Sekarang tiup lilin telah menjadi simbol utama dari perayaan ulang tahun, dengan berbagai bentuk dan varian yang terus berkembang.

Sumber: https://unsplash.com/@edgardo1987
Selain kue dan lilin ulang tahun, perayaan ulang tahun juga identik dengan pemberian hadiah atau biasa disebut kado. Pemberian hadiah dalam perayaan ulang tahun memiliki sejarah yang lebih tua daripada tiup lilin. Bahkan pada zaman Mesir Kuno dan Romawi memberikan hadiah-hadiah simbolis dalam perayaan ulang tahun para penguasa mereka. Hadiah - hadiah tersebut seringkali memiliki makna simbolis, seperti perhiasan atau harta berharga yang menunjukan status atau penghargaan.

Namun, pada zaman modern ini, pemberian hadiah atau kado ulang tahun telah menjadi cara untuk mengungkapkan rasa kasih sayang, perhatian, dan penghargaan. Bahkan saat ini pemberian hadiah tidak hanya dilakukan ketika berulang tahun saja tetapi ada beberapa momen yang membuat seseorang memberikan hadiah seperti halnya ketika telah menyelesaikan pendidikan, ketika hari jadi suatu hubungan dan masih banyak lagi.

Perayaan ulang tahun adalah salah satu momen di kehidupan yang telah memiliki sejarah yang sangat panjang hal ini menunjukkan bahwa tradisi ini telah berkembang seiring berjalannya waktu. Bagi beberapa masyarakat perayaan ulang tahun memiliki makna yang sangat mendalam, karena selain merayakan ulang tahun yang telah berlalu, hal ini juga merupakan waktu untuk merenungkan pencapaian, merayakan cinta dan hubungan, serta bersyukur atas usia dan pengalaman yang kita dapatkan.

Dan mengutip dari lagu 'Dirgahayu' milik penyanyi Indonesia, Fiersa Besari. "Perlukah perayaan penuh dengan kemewahan. Padahal yang kita butuhkan sebenarnya doa. Usia bertambah namun sesungguhnya berkurang. Waktu adalah perjalanan satu arah yang tidak bisa diulang".


Penulis: Mirtha Mukharomah
Editor : Sobrun Jamil

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak