Mari kita berkenalan dengan Limonlu Kolonya, yang ternyata sudah dipakai secara umum oleh masyarakat Turki sejak akhir masa Kesultanan Utsmani. Sebenarnya, ada banyak jenis aroma kolonya atau cologne yang tersebar di Turki, seperti rosemary, lavender, dan jeruk Bargamot. Namun, Limonlu Kolonya atau kolonya beraroma lemonlah yang paling banyak digunakan hingga saat ini.
Sejarah kolonya atau cologne tidak diketahui secara pasti, namun menurut berbagai sumber, cologne pertama kali dibuat oleh seorang pedagang keliling asal kota Köln, Jerman yang bernama Jean Paul Feminis pada tahun 1690. Kemudian, Feminis meninggalkan resep tersebut pada seseorang bernama Giovanni Antonio Farina, yang kemudian menyerahkannya kepada sang keponakan bernama Giovanni Maria Farina. Maka pada tahun 1709, Maria-lah yang memulai produksi cologne serta memberinya nama ‘Eau de Cologne’ atau ‘Air dari kota Köln’.
Kolonya telah menjadi bagian dari ritual keramahtamahan masyarakat Turki kepada tamu sejak dulu hingga saat ini. Nah, menariknya, kolonya yang dipakai di Turki memiliki fungsi yang berbeda dari Eau de Cologne, yang umumnya dipakai sebagai parfum di negara lain. Kolonya di Turki lebih sering digunakan sebagai antiseptik karena memang komposisinya yang berbeda dari cologne kebanyakan. Limonlu Kolonya yang biasa dipakai oleh masyarakat Turki, sebagian besar komposisinya terdiri dari Ethanol atau Etil Alkol dalam Bahasa Turki, lalu ditambah dengan sari lemon dan air.
Ethanol merupakan bahan dasar dari disinfektan sehingga cairan ini berfungsi juga untuk membersihkan tangan kita dari bakteri. Selain itu, harumnya aroma lemon memberikan efek segar dan rileks kepada pemakainya. Tapi, jangan terlalu sering dipakai ya! Sebab, kolonya dapat membuat kulit kering walau bermanfaat untuk membersihkan kuman. Jadi untuk mencegah itu, kita bisa menggunakan pelembab lagi setelah kolonya-nya kering. Sedikit himbauan, tidak semua kolonya punya komposisi yang sama, maka penting untuk melihat bahan-bahan yang tertulis di produknya terlebih dahulu.
Setidaknya dua tahun lalu ketika Covid merajalela, permintaan (demand) pada cairan ini naik drastis karena pemerintah menganjurkan pemakaian kolonya untuk pencegahan virus Corona. Namun sekarang meski Covid sudah mereda, rakyat Turki tetap rutin memakai Limonlu Kolonya untuk membantu menjaga kesehatan dan kehigienisan mereka. Bahkan bisa dibilang, Limonlu Kolonya ini sudah menjadi bagian dari kultur masyarakat Turki yang memang layak untuk dijaga.
Referensi:
- https://www.gazetebirlik.com/yazarlar/kolonyanin-tarih-sahnesindeki-yolculugu-ve-kulturumuzde-kolonya/
- https://visitlocalturkey.com/turkish-cologne-kolonya/
- https://www.nedir.com/kolonya
- https://www.eliteworldhotels.com.tr/blog/bd/turk-kulturunde-onemli-bir-yere-sahip-olan-kolonyanin-tarihi
Penulis: Ahmad Syah Alfarisi
Editor: Baira Rahayu
Woa makasi min infonyaa!! Mangats terus
BalasHapus